Siapakah Ustadz Mudzakir ?
Dahulu qiroatussab’ah yang sering dipelajari adalah bacaan Hafs dan Waros saja. Setelah mengutus tiga dewan guru, yaitu (Alm) KH.Abdul Hamid, KH.Ichwan Abdillah dan KH.Abdulloh Mabrur untuk belajar kembali kepada Syekh Husein Asshobah, guru besar dari Al-Azhar University di Malaysia.

Oleh ketiganya dalam setiap kesempatan asrama, materi Qiroatussabah kembali disampaikan kepada warga LDII secara umum dan utuh, lengkap dan detail qoidah, tajwid dan bacaan murotal. Khusus di lingkungan Pondok Pesantren LDII materi Qiroatussab’ah sudah disampaikan secara lengkap kepada dewan guru. Sekarang sudah ada lebih dari 14 orang yang telah menguasai seluruh 21 jenis bacaan Qiroatussabah. Pada asramaan Qiroatussabah disampaikan juga qoidah pengurutan bacaan, Dimulai dengan bacaan Qolun, setiap ayat secara seksama diurutkan semua jenis bacaan.